Rabu, 20 Januari 2021

Mengenal Istilah Kecerdasan Emosional

 Apa yang kita ketahui tentang kecerdasan emosi

        Istilah emotional Intelligence sudah lama menjadi perdebatan dikalangan intelektual. Berbagai seminar, diskusi dan workshop digelar untuk membahas dan merumuskan konsepsinya agar lebih aplikatif. Kecerdasan emosional kemudian disepakati sebagai sebuah teori psikologi mutahir yang pantas disejajarkan dengan konsep IQ yang telah ditemukan jauh jauh hari. 

         Istilah ini pertama kali dilontarkan pada tahun 1990 oleh psikologi Peter Salovey dari Harvard University, dan Jhon Mayer dari University of Hampshire untuk menerangkan kualitas-kualitas emosional (Yang dipopulerkan oleh Daniel Goleman).



Definisi Emosi 

1. Menurut Daniel Goleman (2002:411)

        Emosi merujuk pada suatu perasaan dan pikiran yang khas, suatu keadaan biologis dan psikologis dan serangkaian kecenderungan untuk bertindak. Emosi pada dasarnya adalah dorongan untuk bertindak. Biasanya emosi merupakan reaksi terhadap rangsangan dari luar dan dalam individu. 

2. Menurut Teori Kognitif Tentang Emosi

          Emosi merupakan interpretasi kognitif dari ransangan emosional (baik dari luar atau dalam tubuh). Teori ini dikembangkan oleh Magda Arnold (1960), Albert Ellis (1962) dan Stanley Shcacater dan Jerome Singer (1962). 

3. Menurut Soergada Poerbakawatja 

           Emosi ialah respon terhadap suatu perangsang yang menyebabkan perubahan fisiologis disertai perasaan yang kuat dan biasanya mengandung kemungkinan untuk meletus. 

4. Menurut Chaplin 

           Emosi ialah suatu keadaan yang terangsang dari organisme yang mencakup perubahan-perubahan yang disadari yang sifatnya mendalam dari perubahan perilaku tersebut. Chaplin juga membedakan emosi dengan perasaan dan dia mengatakan bahwa perasaan ialah pengalaman yang disadari yang diaktifkan baik itu oleh perangsang eksternal maupun oleh oleh bermacam-macam keadaan jasmaniah.



Definisi Kecerdasan Emosi

1. Kemampuan merasakan emosinya untuk mengeluarkan atau membangkitkan emosi, seperti emosi untuk membantu berfikir, memahami emosi dan pengetahuan tentang emosi serta untuk merefleksikan emosi secara teratur seperti mengendalikan emosi dan perkembangan intelektual. (Salovey dan Meyer).

2. Kemampuan untuk memotivasi diri sendiri dan bertahan pada frustasi, mengendalikan dorongan hati dan tidak melebih lebihkan kesenangan, mengatur suasana hati dan menjaga agar beban stres tidak melumpuhkan kemampuan berfikir, berempati dan berdo'a (Goleman 2004).



Empat Paradigma Pengukuran Kecakapan Seseorang 

a) Intelligence Quotient (IQ); Kemampuan mental yang melibatkan proses berfikir secara rasional/Convergent (Menggunakan berbagai premis, rumus, dalil, hukum, dsb); Suryaputra N. Awanggana 2008;13

b) Creativity Quotient (EQ); Kemampuan proses berfikir Divergent (dari satu persoalan mengembangkan berbagai alternatif jalan keluar) Suryaputra N. Awanggana 2008;14

c) Emotional Quotient (CQ); serangkaian kemampuan, kompetensi dan kecakapan non kognitif yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk berhasil mengatasi tuntutan dan tekanan lingkungan (Reuvaen Bar-On) 

d) Religiosity Quotient (RQ); kemampuan religi, tolak ukur yang paling utama ialah sifat amanah untuk memegang janji serta Istiqomah atau konsisten dalam kehidupan sehari-hari, selalu mengajak kepada kebaikan dan menjauhi kejahata. Suryaputra N. Awanggana 2008;7

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Laporan dan video promosi MS by Kyrafi

 Adapun laporan produk kami yaitu sebagai berikut :  Laporan pembuatan produk sajadah MS by Kyrafi Adapun video promosi produk kami yaitu se...