Tampilkan postingan dengan label Dasar akuntansi 1. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Dasar akuntansi 1. Tampilkan semua postingan

Kamis, 21 Januari 2021

Bentuk-Bentuk Buku Besar

Bentuk – Bentuk Buku Besar

 


1. Bentuk T


Bentuk T adalah salah satu buku besar yang berbentuk huruf T. Buku besar ini merupakan sebuah buku besar yang paling sederhana dan paling banyak digunakan, biasanya untuk keperluan suatu analisis transaksi dan keperluan menjelaskan mekanisme penggunaan akun dalam pelajaran akuntansi.


2. Bentuk Skontro


Bentuk Skontro adalah salah satu buku besar berbentuk sebelah-menyebelah atau disebut 2 kolom. Buku besar ini juga merupakan buku besar bentuk T yang lebih lengkap.


3. Bentuk Staffel


Bentuk Staffel adalah salah satu buku besar berbentuk halaman dan memiliki lajur saldo. Buku besar ini juga dapat dibedakan menjadi dua, yaitu buku besar 3 kolom (memiliki lajur saldo tunggal) dan buku besar 4 kolom (memiliki lajur saldo rangkap).



Bentuk Staffel dibagi menjadi 2 yaitu :


Bentuk Staffle Berkolom Saldo Tunggal

Bentuk staffle berkolom saldo tunggal merupakan salah satu bentuk buku yang digunakan apabila dibutuhkan penjelasan dari transaksi yang jumlahnya relatif banyak.


 


Bentuk Staffle Berkolom Saldo Rangkap

Bentuk staffle berkolom saldo rangkap merupakan salah satu bentuk buku besar yang mirip dengan bentuk kolom saldo tunggal.


 


Perbedaannya ialah pada buku ini, kolom saldo dapat dibagi menjadi dua kolom yakni kolom debit dan kolom kredit. Kolom tanggal digunakan untuk mencatat tanggal terjadinya suatu transaksi.


 


Kolom keterangan digunakan untuk bisa mencatat alasan bertambahnya atau berkurangnya suatu saldo akun tersebut. Kolom referensi juga dapat digunakan untuk menulis nomor halaman jurnal yang diposting ke buku besar.


 


Sedangkan kolom debit ataupun kredit digunakan untuk dapat mencatat nominal saldo yang akan menambah atau mengurangi nilai akun yang bersangkutan.


 

Manfaat dan Tujuan Buku Besar

 Manfaat dan tujuan buku besar 

Manfaat Buku Besar

Mencatat semua transaksi pada akuntasi dengan akurat.

Melakukan suatu posting pada semua transaksi tersebut sesuai dengan akunnya masing-masing.

Menjaga suatu keseimbangan pada perkiraan yang ada baik itu dikolom debit ataupun kredit.

Akomodasi entry pada jurnal penyesuaian yang diperlukan.

Membantu untuk mempersiapkan dan menghasilkan laporan keuangan yang bisa dipercaya dan bisa disajikan tepat waktu untuk setiap periode akuntansi.

 


Tujuan Sistem Buku Besar Umum

Untuk dapat mencatat semua transaksi akuntansi secara akurat dan benar.

Untuk dapat memposting transaksi-transaksi ke akun yang tepat.

Untuk dapat menjaga keseimbangan debet dan kredit pada akun.

Untuk bisa mengakomodasi entry jurnal penyesuaian yang dibutuhkan.

Untuk dapat menghasilkan laporan keuangan yang dapat dipercaya dan tepat waktu untuk setiap periode akuntansi.

 


Fungsi Sistem Buku Besar Umum

Untuk bisa mengumpulkan data transaksi.

Untuk dapat mengklasifikasikan dan mengkodekan data transaksi serta akun.

Untuk memvalidasikan suatu transaksi yang terkumpul.

Untuk dapat memperbarui akun Buku Besar Umum dan File transaksi.

Untuk dapat mencatat penyesuaian terhadap akun.

Untuk bisa mempersiapkan laporan keuangan.


 


Kegunaannya Buku Besar Pembantu

Untuk bisa memudahkan penyusunan laporan keuangan, karena dalam buku besar umum terdiri dari akun-akun yang jumlahnya lebih sedikit. Hal ini pula yang akan mengurangi kesalahan-kesalahan dalam buku besar umum.

Akan menghasilkan suatu ketelitian dalam pembukuan sehingga dapat diuji dengan membanding-kan saldo dalam akun buku besar umum dengan jumlah pada saldo-saldo dalam buku pembantu.

Dapat diadakan pembagian tugas dalam pengerjaan suatu akuntansi.

Dapat memungkinkan pembukuan harian dari suatu bukti-bukti pendukung transaksi kedalam buku pembantu.

Bisa dengan segera dapat diketahui jumlah macam-macam elemen.

Sebagai suatu pengendalian akuntansi yang banyak elemennya, seperti Hutang, Piutang, dan Persediaan.

Pengertian Buku Besar

 Pengertian Buku Besar

Buku Besar Akuntansi merupakan suatu kumpulan akun-akun yang digunakan untuk meringkas sebuah transaksi yang telah dicatat dalam jurnal.


 


Buku besar juga dapat diartikan sebagai salah satu dari tahapan catatan terakhir dalam akuntansi book of final entry yang menampung ringkasan data yang sudah dikelompokan atau diklasifikasikan yang berasal dari jurnal.


 



 

Buku besar (Ledger) adalah sebuah buku yang berisi suatu kumpulan akun atau perkiraan (accounts). Akun (rekening) tersebut dapat digunakan untuk mencatat secara terpisah aktiva, kewajiban, dan ekuitas.


 


Akun – akun buku besar dapat digolongkan seperti berikut ini :


Akun Ril (Real Account) adalah suatu akun-akun yang terdapat di dalam neraca, misalnya saja aktiva, hutang, kewajiban dan modal.

Akun Nominal (Nominal Account) adalah suatu akun-akun yang terdapat pada laporan laba rugi, misalnya saja pada akun pendapatan dan beban.

 

Macam – Macam Buku Besar

 


Baca Juga :  Analisis Rasio Keuangan

1. Buku Besar Umum (General Ledger)


Buku besar umum yakni semua perkiraan yang saling berdiri sendiri dan ada dalam suatu periode tertentu seperti pada kas, piutang, persediaan utang dan modal.


Perkiraan ini mengikhtisarkan suatu pengaruh transaksi terhadap perubahan aktiva, kewajiban dan modal perusahaan.


2. Buku Besar Pembantu


Buku besar pembantu seringkali disebut juga dengan istilah buku tambahan, yang didalamnya terdapat sekelompok rekening yang khusus untuk dapat mencatat piutang usaha dan utang usaha secara detail.


 


Buku besar pembantu dibagi lagi menjadi dua jenis yaitu :


 


Buku Besar Pembantu Piutang Usaha

Buku besar pembantu piutang usaha atau seringkali disebut juga sebagai buku piutang yang khusus merinci langganan kredit, kepada siapa perusahaan melakukan transaksi penjualan secara kredit, dimana lokasi alamat dan berapa jumlah transaksinya.


 


Buku Besar Pembantu Utang

Buku besar pembantu utang atau seringkali disebut juga sebagai buku utang yang khusus mencatat tiap-tiap pemasok secara terperinci, siapa saja pemasok yang memberikan pinjaman kredit dan berapa jumlah utangnya.


3. Buku Besar Debitur (Debtors Ledger)


Berbeda dengan buku besar umum, debtors ledger ini hanya dapat mengumpulkan suatu informasi dari jurnal penjualan saja. Tujuan dari buku besar debitur ini adalah untuk dapat memberikan pengetahuan tentang pelanggan mana yang berutang uang dalam bisnis dan berapa banyak.


4. Buku Besar Kreditor (Creditors Ledger)


Hampir sama dengan debtors ledger, buku besar ini juga hanya dapat mengumpulkan suatu informasi dari satu jurnal saja yaitu jurnal pembelian. Tujuan dari creditors ledger adalah untuk dapat memberikan pengetahuan tentang pada pemasok mana kita berhutang uang dan berapa banyak.

Laporan dan video promosi MS by Kyrafi

 Adapun laporan produk kami yaitu sebagai berikut :  Laporan pembuatan produk sajadah MS by Kyrafi Adapun video promosi produk kami yaitu se...